Sabtu, 14 Desember 2013

Teori Manajemen Klasik

By Henry L Powell  |  Desember 14, 2013 No comments

Teori Manajemen Klasik


Secara pribadi, saya pernah kehilangan KTP (belum elektronik) disekitar tahun 2009. Saya mencoba mengurusnya sendiri buat mendapatkan KTP pengganti.
Berawal dari tempat kerja polisi buat mengurus surat kehilangan. Kemudian mengikuti mekanisme mekanisme bertele-tele serta melelahkan setelahnya.

Mulai dari Kartu Keluarga, menemui carik desa, sekertaris desa, koordinator desa, lalu ke tempat kerja kecamatan sebelum diping-pong lagi ke dispenduk capil yang berjarak 45 km. Cari bapak ini bapak itu. Minta membuktikan tangan ini stempel itu. Foto kopi surat ini surat itu. Wira wiri sana sini. Tunggu sana tunggu sini. Tunggu lagi. Dan tunggu besok lagi.

Melelahkan. Apalagi saya seorang perantauan yang harus bolak pulangwilayah berasal ke daerah perantauan.

Akhirnya sehabis sekitar 2-3 bulan saya menerima KTP yang baru. Lega.
Setelah keluar banyak tenaga, porto serta waktu. Mengapa nir mampu dipermudah ? pertanyaan yang simpel.

Contoh kerumitan membarui KTP misalnya diatas artinya model dari teori MANAJEMEN KLASIK yang dijalankan dengan sekedarnya. Manajemen yang tanpa improvisasi, tanpa penyesuaian, terlalu bersifat hierarki serta kaku.

Teori Manajemen Klasik
Pada tahun 1800-an, teori manajemen klasik ini muncul serta berkembang dengan cepat seiring dengan boomingnya revolusi industri di inggris.
Asumsi teori maajemen klasik artinya bahwa setiap manusia berfikir secara logis, rasional, serta kerja adalah sesuatu yang mereka harapkan. (fattah :2000:22)

Premis bahwa organisasi bekerja dalam proses yang rasional serta logis dengan pendekatan yang ilmiah serta berlangsung secara runut menurut struktur organisasi.

Runut sesuai struktur atau anatomi dari sebuah organisasi. mampu dibaca : Birokrasi.

Teori manajemenklasik nir mampu dilepaskan dengan istilah yang biasa kita kenal BIROKRASI.

Manajemen klasik muncul menjadi dari adanya kebutuhan terhadap pedoman dalam mengelola sebuah organisasi yang cakupannya cukup kompleks. Seperti pabrik misalnya.

Manajmen klasik nir dilahirkan. Tetapi mampu diajarkan berasal prinsip prinsip yang menjadi dasar serta teori mampu diterapkan sepenuhnya.

Teori klasik berkembang dalam tiga sirkulasi yaitu : Teori birokrasi , Teori administrasi, serta manajemen ilmiah.

Teori Birokrasi

Sebenarnya teori birokrasi ini berkembang dari ilmu sosiologi, bukan berasal dari praktek serta pengalaman manajemen.

Teori birokrasi ini memiliki ciri struktur yang mampu ditemukan disebuah organisasi yang memiliki tingkat kompleksitas yang tinggi.

Ada beberapa ciri birokrasi secara generik menurut Weber, seorang ekonom.

Adanya pembagian kerja yang terang

Adanya hierarki wewenang yang ditetapkan dengan baik

Program acara yang rasional

Adanya sistem peraturan yang mencakup hak serta kewajiban para pemegang jabatan

Hubungan yang sifatnya impersonal

Kita mampu lihat, struktur organisasi artinya hal yang primer dalam organisasi yang birokratis.
Teori Administrasi
Teori administrasi berkembang pesat sebab pemikirian pemikiran dari para pakar misalnya Lyndall Urwick serta ekonom kenamaan Henry Fayol serta maupun Mooney serta reiley dari Amerika.
Henry Fayol

Aktivitas industri mampu dibagi enam golongan menurutnya :

Kegiatan teknikal

Kegiatan keuangan (financial)

Kegiatan akuntansi

Kegiatan komersil

Kegiatan keamanan

Kegiatan manajerial

Selain itu, Henry Fayol maupun membahas kaidah kaidah manajemen yang kemudian menjadi dasar perkembangan dalam teori administrasi :

Pembagian kerja
Tanggung jawab serta wewenang
Kesatuan pengarahan
Kesatuan perintah
Balas jasa
Disiplin
Mengutamakan kepentingan generik (organisasi) diatas kepentingan pribadi
Sentralisasi
Aturan
Rantai scalar
Kelangsungan personel
Inisiatif
Keaddilan

Teori Manajemen Ilmiah

Teori manajemen ilmiah memiliki beberapa prinsip prinsip primer yang menurut Freerick Winslow Taylor yang adalah pelopor dari teori manajemen ilmiah, secara ringkas antara lain :

Memilih satu pekerjaan yang terabaik dalam setiap tugas tertentu. Kemudian memberi pendidikan serta training terhadap pekerja.
Menerapkan metode ilmu pengetahuan dalam setiap aktivitas serta menghapuskan sistem coba-coba. Setiap pekerja harus mengaplikasikan yang akan terjadi dari ilmu pengetahuan ketika melakukan tugasnya.
Bekerja sama dengan baik antara pekerja serta para pimpinan organisasi.

Teori manajemen ilmiah maupun penekanan memperhatikan perkara tingkat produktivitas kerja. Henry Laurance Gantt (1861 - 1919) memiliki gagasan misalnya ini :

Kerja sama yang menguntungkan antara pekerja serta manajer dalam mencapai tujuan bareng
Menciptakan seleksi yang ilmiah terhadap para pekerja
Pembayaran upah pekerja memakai sistem insentif
Adanya instruksi kerja yang lebih terperinci

Produksi masal sebuah produk artinya salah satu sumbangsih nyata dari teori manajemen ilmiah. Sebuah barang diproduksi sebesar banyaknya dengan cepat serta sangat efisien.
Teori ini mendorong manajemen lebih profesional. Menyelesaikan perkara dengan pendekatan yang lebih rasional. Tidak begitu kaku.

Namun, teori manajemen ilmiah ini maupun memiliki keterbatasan. teori ini mengasumsikan bahwa pekerja nir berusaha buat selalu memenuhi kebutuhan fisik serta kebutuhan ekonominya.

Pada bepergian serta prakteknya, teori manajemen ilmiah ini cenderung menaikkan produktivitas melalui pendayagunaan para pekerja. Mungkin ada pendekatan yang cocok buat tempat serta waktu tertentu. Namun maupun nir mampu diaplikasikan dalam kondisi, tempat serta waktu yang lain.

Author: Henry L Powell

Hello, I am Author, decode to know more: In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 Comments:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 manajemen dan manajer Blogger. WP themonic converted by Bloggertheme9. Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger
TOP