Kamis, 24 Oktober 2013

9 Langkah Mudah pada Siklus Akuntansi

By Henry L Powell  |  Oktober 24, 2013 No comments

9 Langkah Mudah pada Siklus Akuntansi

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgwQggN6v5N49u71PAh8YuC6fxlTKDpo-mygTE3woEnACfiQOgTWvW7DCZIQgF6sfHxTw0BMiN9Mb8Jhspsz127UvDbwxvLi_KOlzRPj35DlSSpa1vZnJ6P7n-f-HzT5_A4qOBftIdI3wpf/s1600/cara-mudah-membuat-email-yahoo-langkah-11.png

Siklus Akuntansi - Didalampengertian akuntansiyang sering diartikan sebagai suatu seni dalam melakukan pencatatan, pengelompokkan, dan pelaporan atas transaksi keuangan.
Rangkaian rangkaian tahap demi setahap itulah yang dinamakan bareng SIKLUS AKUNTANSI atau biasa juga diistilahkan "pembukuan" atau bookeeping.

Apakah akuntansi sama bareng pembukuan/bookkeeping ?

Keduanya jelaslah berbeda.

Pembukuan selesai dilakukan hanya hingga pada daur saja.

Sementara akuntansi jauh lebih luas lagi dari sekedar pembukuan.

Akuntansi termasuk pemeriksaan (auditing), penyusunan sistem informasi akuntansi, akuntansi manajemen, hingga pada aspek perpajakan.

Bisa dikatakan pembukuan adalah satu bagian kecil dari akuntansi.

Pada artikel kali ini akan dibahas langkah langkah apa saja yang ditempuh dalam 1 daur akuntansi

Siklus Akunsi

9 langkah ini harus dilalui didalam satu Siklus Akuntansi

# Langkah 1
Mengumpulkan dan Menganalisis Data Transaksi

Siklus akuntansi awalnya dimulai dari proses pengumpulan data-data transaksi keuangan yang berbentuk bukti transaksi.
Umumnya kebanyakan orang awam menyebut bareng istilah nota walaupun sebenarnya bukti transaksi tak selalu berbentuk nota, dapat juga dalam bentuk yang lainnya mirip kuitansi, surat perjanjian, akte, surat pengakuan piutang atau utang dan yang lainnya.

Berdasarkan bukti transaksi inilah data transaksi keuangan dapat diidentifikasikan.

Setelah terkumpul, bukti transaksi kemudian dianalisis apakah transaksi yang terjadi tersebut legal atau sesuai untuk diakui atau nir diakui dan berapa jumlah yang harus diakui.

Contohnya:

Pada hari ini PT. Krasak membeli peralatan kantor, dari pembelian peralatan tersebut PT Krasak memperoleh bukti transaksi yaitu berupa nota.

Selain itu hari ini juga membayar upah energi kerja (buruh) dan atas transaksi pembayaran upah itu, para buruh menandatangani kuitansi, dan seterusnya

Seluruh bukti transaksi tersebut oleh pegawai akuntan dikumpulkan dan kemudian dinilai apakah bukti transaksi yang terjadi tersebut legal atau nir dan memilih besaran nilai transaksi yang harusnya di akui.

# Langkah 2

Mencatat Transaksi | Menjurnal

Setelah tahap pengumpulan bukti transaksi selesai dan dinilai, langkah berikutnya adalah mencatat atau menjurnal nilai transaksi yang timbul pada bukti transaksi dimasukkan ke kitab catatan transaksi.
Proses ini sering dianggap bareng kegiatan menjurnal.

Proses menjurnal ini dapat dilakukan setiap kali timbul transaksi.

Bisa juga direkap saat sore atau malam hari.

Catatan atas transaksi dalam langkah ini dinamakan jurnal umum (general journal).

Buku yang menampung catatan atas transaksi ini dianggap kitab jurnal umum.

# Langkah tiga

Memindahkan Catatan atas Transaksi ke Buku Besar

Dalam jurnal umum, catatan atas transaksi masih dalam kondisi yang tercampur, aneka macam jenis transaksi ditampung kedalam satu catatan.
Pada langkah ke-tiga ini, catatan transaksi tersebut kemudian dipindahkan ke dalam kelompok akun menyesuaikan bareng jenis transaksi.

Contohnya:

Jenis transaksi penjualan dipindahkan ke akun penjualan.

Transaksi pembelian raw material (bahan baku) dimasukkan pada akun persediaan dan utang.

Transaski pembelian aset dikelompokkan kedalam akun aset tetap, dan seterusnya.

Kelompok akun (account) ini dianggap bareng kitab akbar (general ledger).

Pada akun kitab akbar, satu jenis transaksi dikumpulkan menjadi satu kelompok

Contohnya akun kitab akbar penjualan terdiri atas seluruh transaksi penjualan saja, akun kas terdiri atas transaksi yang hanya berupa kas saja, akun aset tetap terdiri transaksi yang melibatkan aktiva tetap saja.

Tidak tercampur.

Pada akhir proses ini, kumpulan dari nilai transaksi nantinya akan membentuk nilai akhir yang biasa dianggap bareng saldo akhir.

Saldo akhir ini dapat berupa saldo debit atau saldo kredit, menyesuaikan bareng jenis akunnya

Akun kelompok aktiva bersaldo debit.

Akun kelompok kewajiban bersaldo kredit

Akun kelompok ekuitas bersaldo kredit

Akun pendapatan bersaldo kredit

Akun beban bersaldo debit

Notes:
Didalam akuntansi secara manual proses pemindahan ke kitab akbar (mungkin) dilakukan tiap waktu menjelang penutupan kitab, sehingga saldo akhir kitab akbar juga baru dapat dicermati.

Sedangkan didalam pencatatan akuntansi yang sudah terkomputerisasi proses pemindahannya terjadi tiap kali transaksi dimasukan ke dalam pelaksanaan akuntansi dan saldo akhir dapat secara eksklusif dicermati sesaat sehabis posting dilaksanakan.

Baca juga:Persamaan Dasar Akuntansi

# Langkah 4

Membuat Neraca Percobaan | Trial Balance

Menyusun neraca percobaan umumnya dilakukan tiap menjelang penutupan kitab.
Apa yang dimaksud neraca percobaan?

Dan bagaimana cara mengolah neraca percobaan?

Dijaman sekarang, seluruh perusahaan telah menggunakan sistem double entry yang syaratnya kondisi yang balance (seimbang).

Setiap timbul penambahan pada suatu akun akan selalu disertai pengurangan oleh akun yang lainnya, begitu juga sebaliknya.

Sebagai implementasi, setiap transaksi dicatat pada 2 atau lebih jenis akun sekaligus.

Contohnya PT krasak membeli peralatan kantor seharga Rp 1.000.000 dari transaksi tersebut dicatat menggunakan sistem double entry,

Jurnalnya jadi mirip ini:

Debit | Peralatan Kantor Rp1.000.000
Kredit |
Kas
Rp1.000.000

Notes:
Atas transaksi pembelian tersebut, membentuk nilai aset peralatan kantor bertambah senilai Rp 1.000.000 dan di sisi yang lain akun kas berkurang bareng nominal yang sama, sehingga terjadi kondisi yang seimbang.

Jadi, sehabis seluruh transaksi terkumpul dan terakumulasi dalam kitab akbar, penggunaan sistem double entry membentuk nilai atau nominal jenis akun yang bersaldo di debit akan selalu sama bareng jenis akun yang bersaldo kredit

Proses dalam pembuatan neraca percobaan dalam langkah ini dimaksudkan untuk melaksanakan percobaan, memastikan nilai jenis akun yang bersaldo debit sama bareng akun yang bersaldo di kredit (seimbang).

Konkritnya, saldo saldo pada akhir akun bersaldo di debit dijumlahkan dan saldo akun yang negatif juga dijumlahkan kemudian diperbandingkan, apabila jumlahnya sama berarti seimbang(sudah sahih).

Lalu bagaimana bila jumlahnya nir sama ?

yang harus dilakukan adalah "Disilidiki".

Cari tahu mengapa jumlahnya nir sama.

Dimana letak disparitas angkanya ?

Yang jelas, andai saja nir sama pastilah timbul ketidaksesuaian dalam pencatatan (penjurnalan).

# Langkah 5

Menyusun (Jurnal) Penyesuaian

Ada beberapa kemungkinan penyebab atas terjadinya suatu ketidaksesuaian yang membentuk jumlah nilai akun yang bersaldo debit bareng akun yang bersaldo kredit menjadi nir seimbang)

Adanya sejumlah transaksi yang masih belum atau nir dicatat,

Adanya kesalahan perhitungan, transaksi dicatat bareng nilai yang terlalu akbar atau tercatat terlalu kecil.

Ada transaksi yang nir dapat diakui sekaligus sebagai yang akan terjadi dari penerapan sistem akrual.

Contohnya :
Atas pembelian aset tetap nir dapat dibebankan sebagai porto sekaligus, namun dialokasikan pembebanannya secara bertahap melalui penyusutan aset tetap.

Atas pendapatan yang diterima dimuka nir dapat diakui sekaligus saat diterima, namun harus dialokasikan secara bertahap pada periode berikutnya.

Atas beban sewa, beban bunga, pendapatan bunga, pendapatan sewa, dan yang lainnya.
Untuk seluruh penyebab tersebut, perlu disusun jurnal penyesuaian agar kesimbangan dapat tercapai untuk jurnal penyesuaian sudah saya tulis sebelumnya.

Silahkan anda dapat baca di Jurnal Penyesuaian.

Setelah jurnal penyesuaian disusun, proses kemudian dilanjutkan ke langkah selanjutnya.

# Langkah 6

Menyusun Neraca Percobaan Setelah Penyesuaian | Adjusted Trial Balance

Langkah ke-4 diulangi sekali lagi.
Apabila masih saja belum seimbang, maka langkah ke-5 juga harus dulangi.

Ke-2 langkah ini akan terus diulang hingga kondisi seimbang tercapai.

# Langkah 7

Menyusun Laporan Keuangan | Financial Statements

Setelah kesimbangan tadi tercapai, maka laporan keuangan (Financial Statement) sudah dapat disusun.
Laporan keuangan adalah satu dari produk yang paling utama dari proses akuntansi.

Laporan keuangan terdiri atas 4 jenis laporan antara lain:

Income Statemen / Profit or Loss Statement (Laporan Laba Rugi)

Balance Sheet (Neraca)

Cash Flow Statement (Laporan Arus Kas)

Equity Statement (Laporan Perubahan Ekuitas)

# Langkah 8

Melakukan Penutupan Buku (Closing The Book)

Pendapatan dan beban terakumulasi dan dilaporkan untuk periode tertentu (biasanya bulanan, kuartalan atau tahunan).
Kalau bank sepertinya mungkin melaksanakannya setiap hari.

Supaya ke-2 jenis akun ini nir tercampur bareng periode selanjutnya, maka diperlukan penutupan akun sehingga saldo menjadi nol pada tiap akhir periode.

Selisih antara beban bareng pendapatan akan menghasilkan jumlah nilai tertentu.

Nah, Nilai itulah yang kita sebut sebagai laba atau rugi.

Laba terjadi apabila pendapatan yang diperoleh lebih akbar dibandingkan beban yang dimuntahkan, sedangkan rugi sebaliknya.

Penutupan dilakukan bareng cara memasukan jurnal pembalik.

Pendapatan yang umumnya dijurnal pada sisi kredit, pada proses kali ni ditempatkan pada sisi debit, dan beban yang biasanya timbul pada sisi debit, pada proses kali ini ditempatkan pada sisi kredit.

Sehingga akun pendapatan dan beban akan menjadi 0 (nol)

Nilai selisih (laba atau rugi) dipindah ke neraca, yaitu akun Laba Peride Sekarang (Current Earning) yang nantinya akan menambah akun Retained Earning (Laba Ditahan).

Notes:

Khusus jurnal pembalik yang untuk menutup pendapatan dan beban juga dianggap sebagai jurnal epilog (closing jurnal).

Setelah langkah langkah ini dilakukan, maka akun pendapatan dan beban akan bernilai 0 (nol).

Akun yang masih memiliki nilai saldo hanya akun yang masuk didalam golongan neraca saja (aktiva dan pasiva).

Nilai saldo akun kelompok neraca terus dijumlah/diakumulasi dan dilanjutkan pada periode berikutnya.

Untuk pemahaman yang lebih lengkap silahkan baca: Jurnal Penutup

# Langkah 9

Membuat Penyesuaian Kembali Pasca Penutupan

Langkah ke 9 atau yang terakhir dalam daur akuntansi ini dilaksanakan untuk 2 tujuan, yaitu :

Memastikan seluruh kelompok akun pendapatan dan beban telah ditutup

Memastikan seluruh saldo dalam akun kelompok neraca telah dalam kondisi yang seimbang dan siap menjadi saldo awal pada pembukaan kitab di periode selanjutnya.

Baca juga: Jurnal Pembalik
Itulah 9 langkah yang harus dilewati dalam suatu proses akuntansi, yang sering dianggap bareng pembukuan (bookkeeping).

Rangkaian langkah tersebut adalah satu daur akuntansi (accounting cycle) dan terus akan berulang pada periode peride selanjutnya sepanjang perusahaan masih tetap beroperasi.

Kelihatannya nir terlalu sulit ?

Kenyataannya sebenarnya nir segampang itu.

Bisa makin rumit permasalahannya waktu menangani transaksi dalam bidang urusan ekonomi yang bhineka, pertambangan dan manufakture, retail ataupun perusahaan jasa masing masing memiliki permasalahan tersendiri dan standar perlakuan yang juga berbeda.

Anda memiliki pertanyaan ataupun sebuah koreksi ?

Silahkan tinggalkan komentar di kolom dibawah ini.
Saya berharap tulisan ini dapat memberi paparan sederhana secara jelas ihwal daur akuntansi.

Author: Henry L Powell

Hello, I am Author, decode to know more: In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 Comments:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 manajemen dan manajer Blogger. WP themonic converted by Bloggertheme9. Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger
TOP