Ruang Lingkup Manajemen Operasional

Image source: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEizyBgu4GNsuHKyHvkUIEXFL9bZdgKxp6hyphenhyphenJ-ggW-Trmzkh3oqfg5hjmArLRUO4ggEfNY3F_6nTm75B9kfjyxEyW1YmihjjsRMym-clmXR0OF_xVQRpAIUBa22DrhDf8K1gOiDs82QSHziz/s1600/MPO4.png

Lingkup Manajemen Operasional

Manajemen Operasional merupakan upaya dalam pengelolaan secara maksimal atas penggunan seluruh faktor produksi yg ada baik itu tenaga kerja, mesin, peralatan, bahan baku dan faktor yg lain

Ruang Lingkup Manajemen Operasional meliputi tiga bagian pokok.
Tiga bagian itu adalah Perencanaan Sistem Produksi, Pengendalian Produksi dan Sistem Informasi Produksi.

Manajemen Operasional

Perencanaan Sistem Produksi
Pada lingkup perencanaan sistem produksi, perencanaan sistem produksi dimulai menurut proses perencanaan produksi, Tujuannya adalah buat menghasilkan barang atau jasa yg dikehendaki yg sinkron beserta kebutuhan para konsumen, baik itu perihal kuantitas, kwalitas, harga dan saat
Dalam lingkup perencanaan sistem produksi, ada beberapa hal yg patut diperhatikan:

Penentuan Lokasi Pabrk
Penentuan Tata Letak Fasilitas Pabrik
Perencanaan Lingkungan Kerja
Persoalan Persoalan Standar

Pengendalian Produksi

Proses Produksi yg dijalankan sang Manajemen Operasional adalah pengendalian yg berdasar kepada perencanaan yg sudah diputuskan sebelumnya.
Perencanaan produksi adalah dasar dalam melakukan pengendalian produksi, didalamnya mencakup aneka macam kebijakan dan baku yg wajib dipenuhi.

Tapi, proses produksi yg sedang dijalankan wajib diawasi suapaya tidak melenceng menurut perencanaan yg sudah disusun, terkendali seperti yg diharapkan.

Dan perlu diingat, semua langkah pengendalian adalah buat memaksimalkan keuntungan yg bisa diperoleh sang perusahaan beserta mengurangi kesalahan kesalahan yg bisa merugikan.

1. Pengendalian Bahan Baku

Bagaimana cara memindahkan barang didalam proses produksi menurut bagian satu kebagian yg lain sehingga tidak mengganggu aktivitas produksi itu sendiri adalah suatu masalah yg generik terjadi kepada proses produksi.
Proses produksi bagaimana caranya tidak terganggu sang keterlambatan bahan baku yg akan diproses buat suatu produk.

Pengendalian bahan baku adalah ilmu dalam mengatur pemindahan, membungkus, dan menyimpan bahan baku kepada aneka macam macam bentuk.

2. Pengendalian Biaya Produksi

Umumnya analisis porto digunakan dalam mencari taraf keuntungan yg maksimal sehingga kepada proses produksi ada penggolongan porto produksi sebagai porto variabel dan porto tetap

Biaya variabel terbagi lagi sebagai porto bahan baku dan porto tenaga kerja langsung.
Sedangkan porto overhead perlu dilihat lebih teliti lagi lantaran kepada porto overhead terdapat didalamnya porto variabel dan porto tetap dan bahkan juga porto semi variabel.

Dalam pengendalian porto produksi, jenis jenis porto tadi wajib beserta terperinci diketahui lantaran pengaruhnnya terhadap keuntungan atau laba perusahaan sangat besar.

3. Pengendalian Tenaga Kerja

Kualitas tenaga kerja perlu mendapatkan perhatian berfokus, tenaga kerja perlu dikendalikan baik itu kuantitas dan kualitas tenaga kerja.
Dalam satu kasus, tenaga kerja yg berlebih akan mengakibatkan membengkaknya porto dan penurunan produktivitas dalam kasus yg lain kekurangan tenaga kerja bisa menyebabkan proses produksi tidak berjalan maksimal.

4. Pengendalian Kualitas
Pengendalian kualitas adalah alat bagi manajemen operasional dalam memperbaiki ataupun mempertinggi kualitas produk barang atau jasa yg dihasilkan, dan mengurangi kuantitas barang yg gagal atau rusak menurut proses produksi.
Dan hal tadi tentunya akan merugikan.

Pengawasan terhadap kualitas dalam memilih ukuran, cara ataupun persyaratan fungsional menurut suatu produk dan spesifikasinya juga memerksa apakah mekanisme dalam proses produksi sudah sinkron baku mutu yg sudah ditetapkan dalam menjaga kualitas.

5. Pemeliharaan
Diperlukan upaya dalam pemeliharaan alat produksi buat mencegah hasil produk menurut proses produksi yg cacat tau tidak sama beserta baku mutu yg ditetapkan yg akan terjadi alat produksi yg rusak.
Tapi seandainya seandainya produk yg dihasilkan masih juga ada produk cacat, mungkin pergantian alat produksi adalah opsi berikutnya yg perlu dipertimbangkan.

Maintenance sangat krusial, masalah teknis perihal alat alat hendaknya ada bagian khusus yg mengaturnya.

Sistem Informasi Produksi

Sistem Informasi Produksi umumnya terdiri menurut tiga bagian, Struktur Organisasi, Produksi Atas Dasar Pesanan dan Produksi Untuk Pasar

1. Struktur Organisasi

Pengorganisasian adalah suatu proses didalam membangun kontak antara komponen organisasi beserta tujuan organisasi supaya seluruh aktivitas diarahkan menuju pencapaian sasaran tujuan menurut organsasi.
Komponen yg maksud adalah pekerjaan apa yg harusnya dijalankan.

Siapakah yg wajib menjalankan pekerjaan tadi dan apa saja alat yg nantinya akan digunakan dalam menjalankan pekerjaan itu.

2. Produksi Atas Dasar Pesanan
Umumnya, konsumen ingin diperlakukan beserta cara yg berbeda beda antara yg satu beserta yg lain.
Meskipun perusahaan sudah menciptakan produk secara reguler.

Namun nyatanya masih poly permintaan menurut konsumen yg berbeda yg ingin dilayani secara berbeda pula.

Ini sebagai tugas khusus menurut manajemen operasional, apalagi seandainya kapasitas produksi yg dimiliki ternyata masih jauh kuantitasnya daripada yg diminta sang para konsumen

3. Produksi Untuk Pasar

Perusahaan yg sudah memiliki basis pasar yg baik akan melakukan aktivitas produksi secara regular.
Produksi buat pasar biasanya ditentukan sang permintaan sang konsumen, ntah itu konsumen yg sudah ada sebelumnya ataupun konsumen baru yg potensial.