Kamis, 05 Desember 2013

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

By Henry L Powell  |  Desember 05, 2013 No comments

Ruang Lingkup Manajemen Keuangan

Image source: http://image.slidesharecdn.com/1ruanglingkupmanajemenkeuangan-140402084229-phpapp02/95/1-ruang-lingkup-manajemen-keuangan-manajemen-keuangan-1-638.jpg?cb=1396428171

Ruang lingkup manajemen keuangan terdiri atas keputusan pendanaan, keputusan investasi dan keputusan dalam pengelolaan aset

ruang lingkup manajemen keuangan

Keputusan Pendanaan
Keputusan pendanaan pada lingkup manajemen keuangan adalah bagaimana kebijakan manajemen dalam upayanya mencari dana bagi perusahaan. Dana yang nanti akan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan operasi perusahaan, ekspansi usaha ataupun untuk membayar utang perusahaan.
Kebijakan manajer keuangan dalam keputusan pendanaan contohnya perusahaan bisa menerbitkan surat berharga baik saham (IPO) ataupun hutang (obligasi) di pasar modal. Menentukan kebijakan hutang jangka panjang maupun jangka pendek

Sumber pendanaan perusahaan bisa berasal dari eksternal perusahaan ataupun dari internal perusahaan itu sendiri.

Baca lebih lanjut : Sumber Dana Perusahaan

Keputusan Investasi
Ruang lingkup manajemen keuangan berikutnya adalah keputusan investasi. Apabila pendanaan perusahaan sudah diperoleh oleh manajemen. Manajemen keuangan bisa menentukan kebijakan tentang penanaman modal untuk penguatan perusahaan.
Manajemen bisa memutuskan apakah sumber dana perusahaan yang diperoleh nanti akan diinvestasikan dalam bentuk pembelian aktiva tetap mirip tanah, mesin, gedung atau peralatan yang lainnya.

Manajemen juga bisa menginvestasikan dana yang ada dalam bentuk aktiva finansial bersama melakukan pembelian surat surat berharga mirip obligasi dan saham.

Apapun yang dilakukan manajemen dalam keputusan investasinya. Kemana dana itu akan diinvestasikan. Yang jelas, hasil yang akan diperoleh dari investasi tersebut akan dirasakan sampai beberapa periode jangka panjang kedepan.

Bukan hanya pada saat periode dimana investasi itu dilakukan. Tidak hanya dirasakan 1-2 tahun saja.

Keputusan Pengelolaan Aset

Aset adalah kekayaan perusahaan yang sangat fundamental pentingya. Salah dalam mengurusnya adalah mimpi nir baik. Pengelolaan aset menjadi sangat krusial bagi jalannya operasional perusahaan.

Manajer keuangan wajib dapat membuat kebijakan dalam mengelola aneka macam aset yang dimiliki perusahaan untuk bisa beroperasi secara efektif dan efisien.

Tidak menjadi beban tambahan bagi perusahaan.

Contoh pengelolaan aset yang bisa dilakukan oleh manajer keuangan contohnya :

Aktiva tetap yang susah untuk susut nilainya mirip tanah akan didanai bersama laba ditahan atau modal sendiri. Aktiva lancar yang didanai bersama menggunakan utang lancar yang jatuh temponya lebih panjang dari usia aktiva lancar dan sebagian dari hutang jangka panjang.
Ada beberapa ciri ciri dalam pengelolaan aset oleh manajemen keuangan yang awam dilakukan yang bisa berbeda berdasarkan jenis usaha yang dijalankan. Perusahaan yang berkiprah dibidadng perdagangan memiliki cara yang berbeda bersama perusahaan yang berkiprah dibidang jasa ataupun industri dalam mengelola aktivanya.

Usaha Perdagangan
Perusahaan yang berkiprah dibidang perdaganan kesamaan memiliki aktiva lancar yang lebih besar daripada aktiva tetapnya.
Mengapa manajer keuangan dibidang usaha perdagangan cenderung meningkatkan aktiva lancar daripada aktiva tetapnya ?

Dalam usaha perdagangan. Dimana perusahaan hanya menjual barang dagang tanpa wajib memproduksi sendiri barang dagangnya. mementingkan tingkat kelancaran arus kas (cash flow) daripada wajib menimbun aktiva tetap.

Perputaran barang dagang sangatlah krusial bagi usaha perdagangan. Perputaran uang adalah nyawa. Persediaan barang dagang masuk, sesegera mungkin wajib keluar terserap oleh pasar (terjual).

Semakin cepat perputaran barang, semakin meningkat margin yang diterima perusahaan.

Untuk menjaga kelancaran arus cash flow tersebut, maka perusahaan yang berkiprah diusaha perdagangan sangat membutuhkan aktiva lancar (kas atau setara kas) yang mencukupi. Semakin lancar semakin baik. daripada wajib menumpuk kekayaan berupa aset teap yang berkontribusi sangat minim dalam perputaran persediaan barang dagang.

Coba bayangan, waktu seseorang berhasil menjual barang dagangnya, kemudain mengalami kesulitan untuk "kulakan" barang dagang lagi. Kas yang ada nir mencukupi. Yang ada hanya tanah dan ruko contohnya. Sehingga nir punya cukup persediaan barang dagang lagi yang bisa dijual.

Tanah dan ruko nir bisa membantu poly karena persediaan barang dagang nir ada. Tidak ada yang bisa dijual kembali. Selain rugi waktu, akan poly peluiang yang hilang.

Usaha Jasa
Perusahaan yang berkiprah dibidang jasa mempunyai kesamaan untuk memikirkan aktiva lancar yang lebih mini daripada aktiva tetapnya.
Hal yang sangat berkebalikan andai saja dibandingkan pada perusahaan dagang.

Perusahaan jasa dalam memajukan usahanya berporos pada tingkat pelayanan jasa yang diberikan kepada konsumen. Kenyaman dan kepuasan konsumen adalah jalanya. Ketidakpuasan konsumen berarti nir ada repeat order dan campaign yang nir baik.

Untuk bisa tetap terus melayani konsumen bersama maksimal, sebisa mungkin sumber daya perusahaan yang dibutuhkan selalu dalam kondisi yang maksimal. Terutama aktiva tetap perusahaan, apalagi yang bersentuhan eksklusif bersama pelayanan konsumen.

Secara kasat mata kita bisa lihat bagaimana Telkomsel merajai ceruk pasar yang ada diluar wilayah perkotaan. Dipedesaan, terutama wilayah yang minim infrasturkture, operator telekomunikasi lainnya nir bisa berbuat poly dalam persaingan untuk merebut pasar.

Telkomsel memiliki aktiva tetap berupa BTS yang jauh lebih unggul bersama kompetitor lainnya diwilayah luar perkotaan. Operator selain telkomsel nir bisa memberikan pelayanan yang maksimal terhadap konsumennya.

Pernah lihat laporan keuangan PT KAI, PLN ataupun Pelindo 3 ? mereka perusahaan jasa.

Jumlah aktiva tetap persuahaan BUMN tersebut jauh lebih poly dibandingkan bersama aktiva lancar yang mereka punya.

Usaha Industri
Manajer keuangan diperusahaan yang berkiprah dibidang industri cenderung untuk menyeimbangkan nilai antara aktiva lancar dan aktiva tetap yang dimiliki.
Selain menjual barang produksi hasil sendiri, unit usaha industri membutuhkan pasokan aktiva lancar yang cukup untuk memenuhi penyediaan bahan standar barang produksinya.

Untuk memaksimalkan proses produksi, perusahaan industri juga wajib untuk menyediakan aktiva tetap dalam kondisi yang maksimal untuk menghasilkan produknya.

Aika perusahaan memiliki aktiva tetap mesin pabrik, gudang yang luas namun kesulitan dalam penyediaan bahan standar karena nir tercukupinya aktiva lancarnya, maka perusahaan akan kesulitan dalam beroperasi.

Begitu juga andai saja perusahaan memiliki cukup kas untuk menyetok persediaan bahan standar namun nir memiliki mesin yang memadai, maka produksi nir bisa maksimal.

Manajer keuangan wajib menyesuaikan dimana perusahaan mereka berada. Bagaimana perusahaan beroperasi dan faktor lainnya untuk memutuskan dalam mengambil kebijakan pengelolaan aset.
Salah langkah dalam pengelolaan aset yang ada maupun yang akan ada adalah bala bagi perusahaan. Tertinggal dalam persaingan sampai menurunnya nilai perusahaan yang berujung pada kerugian bagi pemilik saham.

Author: Henry L Powell

Hello, I am Author, decode to know more: In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 Comments:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 manajemen dan manajer Blogger. WP themonic converted by Bloggertheme9. Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger
TOP