Senin, 18 November 2013

Metode Penilaian Investasi

By Henry L Powell  |  November 18, 2013 No comments

Metode Penilaian Investasi

Image source: https://image.slidesharecdn.com/2-131202210413-phpapp02/95/metode-penilaian-investasi-11-638.jpg?cb=1386018349

Layak atau tidaknya sebuah keputusan investasi dilakukan mampu dianalisis bersama aneka macam kriteria. Penilaian investasi yang "layak" mampu diberikan bersama membandingkan bersama kecenderungan homogen-homogen industri sejenis.
Ditinjau berdasarkan sudut pandang keuangan, ada beberapa metode penilaian investasi yang mampu digunakan untuk memilih apakah suatu investasi layak atau tidak layak dilakukan sebuah perusahaan.

Masing-masing metode mempunyai kelebihan dan kelemahan. Metode yang digunakan tergangung berdasarkan kebutuhan tiap-tiap perusahaan. Metode yang mana yang cocok untuk dipergunakan oleh perusahaan.

Dalam mengukur sebuah investasi sebaiknya tidak hanya mengandalkan satu metode saja, menggunakan beberapa metode sekaligus lebih baik. Semakin banyak metode yang digunakan, maka akan semakin banyak citra yang lebih lengkap. Informasi yang didapat lebih banyak. Sehingga keputusan investasi mampu lebih tertarget dan menghasilkan keuntungan yang maksimal.

Beberapa metode yang awam digunakan perusahaan adalah sebagai berikut :

Metode Net Present Value (NPV)
Metoe Payback Period (PP)
Metode Profotability Index (PI)
Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode Internal Rate of Return (IRR)

1. Metode Net Present Value (NPV)
Metode penilaian investasi net present value (NPV) adalah selisih antara nilai kini berdasarkan investasi bersama nilai kini berdasarkan penerimaan uang kas bersih dimasa mendatang.
Dalam perhitungan net present value diperlukan data-data mengenai perkiaraan biaya operasi dan pemeliharaan, biaya investasi dan prakiraan keuntungan berdasarkan investasi yang sedang direncanakan.

Keputusan bersama mengguanakan analisa NPV ini ada 2 kemungkinan.

Apabila selisih antara nilai kini berdasarkan arus kas lebih besar yang berarti nilai NPV positif. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan.

Apabila selisih antara nilai kini berdasarkan arus kas lebih kecil yang berarti nilai NPV negatif. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.

Kelebihan Analisa Metode Net Present Value.

Nilai waktu berdasarkan uang turut diperhitungkan
Nilai residu proyek/investasi turut diperhitungkan
Arus kas selama masa investasi proyek turut diperhitungkan

Kekurangan Analisa Metode Net Present Value

Apabila proyek mempunyai nilai investasi yang beda, dan jangka waktu yang juga berbeda. Maka nilai NPV yang lebih tinggi belum tentu menampakan investasi tersebut lebih baik
Manajer keuangan harus mampu menghitung tingkat biaya kapital selama masa investasi
Kelayakan investasi tidak hanya dipengaruhi oleh besar kecilnya arus kas. Faktor usia lamanya investasi juga mampu menghipnotis.

2. Metode Payback Period (PP)
Analisa metode penilaian investasi payback period adalah sebuah metode untuk mengetahui kapan waktu kembalinya dana investasi yang telah dimuntahkan. Payback period mengukur lamanya dana investasi yang dimuntahkan perusahaan akan pergi seluruhnya seperti awal mula.
Dengan analisa metode payback period akan diketahui berapa lama sebuah investasi mampu dikembalikan dikala terjadi kondisi BEP (break even point)atau titik impas.

Perhitungan metode ini diakukan bersama menghitung periode waktu yang dibutuhkan dikala jumlah arus kas yang masuk sama bersama jumlah arus kas yang keluar.

Secara awam, bila yang akan terjadi payback periode menampakan periode pengembalian yang lebih cepat. Maka investasi tersebut layak untuk dijalankan. Begitu juga kebalikannya, bila payback period menampakan periode pengembalian yang lebih lama. Maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.

Apabila ada lebih berdasarkan satu jenis investasi yang ditawarkan, periode pengembalian yang paling singkat yang seharusnya dipilih.

Analisa metode payback period hanya disarankan untuk memperoleh tambahan isu mengenai kecepatan waktu pengembalian dana yang akan diiinvestasikan. Seperti perusahaan teknologi misalnya handphone yang setiap bulan bahkan muncul produk baru yang menghasilkan produk sebelumnya menjadi usang. Padahal masih baru.

+ Kelebihan Payback Period

Payback period memberi isu tentang kapan lamanya dana investasi akan pergi.
Payback period memberi isu tentang jangka waktu break even poin
Payback period mampu menjadi alat pertimbangan sebuah resiko. Semakin pendek payback period, semakin kecil resiko kerugian. Begitu juga kebalikannya.
Payback period mampu membandingkan 2 jenis investasi yang mempunyai return dan resiko yang sama bersama hanya melihat lamanya tempo pengembalian atas investasi. Payback period yang lebih pendek itulah yang disarankan untuk dipilih.
Dampak investasi yang berafiliasi bersama perkara likuiditas perusahaan mampu diminialisir.

- Kekurangan Payback Period

Payback period mengabaikan proceeds atau penerimaan investasi yang diperoleh selesainya masa payback period tercapai.
Payback period tidak memperhitungkan nilai waktu berdasarkan uang (value of money)
Payback period tidak memiliki isu tentang tambahan value yang mampu diterima perusahaan.
Payback period hanya mengukur rentang waktu kembalinya dana investasi. Tidak menganalisa keuntungan investasi/proyek pembangunan yang sudah direncanakan.

3. Metode Profitability Index (PI)
Analisa metode penilaian investasi profitability index (PI) membandingkan antara nilai arus kas dimasa mendatang bersama nilai pengeluaran investasi yang kini.
Profitability index dikenal juga bersama nama profit investment ratio (rasio laba investasi) dan value investment ratio (rasio investasi nilai).

Apabila profitability Index hasilnya lebih besar berdasarkan 1, Investasi tersebut layak untuk diambil. Semakin besar angkanya, maka investasi tersebut semakin layak.

Kelebihan Profitability Index

Profitability index menyampaikan isu persentase arus kas dimasa mendatang bersama peredaran kas awal (cash initial)
Profitability index memperhitungkan biaya kapital (cost of capital)
Profitability index memperhitungkan semua arus kas
Profitability index memperhatikan nilai waktu berdasarkan uang (time value of money)

Kekurangan Profitability Index

Profitability index tidak menginformasikan tentang return suatu proyek investasi
Profitability index tidak memiliki infomasi tentang resiko investasi
Tidak menginformasikan apakah sebuah investasi menyampaikan keuntungan bagi perusahaan
Untuk menghitung profitability index dibutuhkan biaya kapital

4. Metode Average Rate of Return (ARR)
Metode penilaian investasi average rate of return ini menilai seberapa besar keuntungan berdasarkan sebuah investasi. Keuntungan yang dimaksud adalah laba bersih selesainya pajak yang dibandingkan bersama nilai homogen-homogen berdasarkan investasi.
Jadi ARR diukur berdasarkan laba perusahaan. Bukan arus kas investasi perusahaan.

Apabila yang akan terjadi perhitungan angka ARR lebih besar daripada tingkat return yang diisyaratkan. Maka investasi ini layak untuk lakukan. Namun bila yang terjadi kebalikannya, maka investasi tersebut tidak layak untuk dijalankan.

Kelebihan Average Rate of Return

Metode ARR menggunakan data-data akuntansi yang telah tersedia. Tidak diperlukan tambahan perhitungan
Sebagai alat ukur bahwa investasi baru tidak berpengaruh negatif terhadap laba perusahaan.
Mudah dimengerti. Sangat sederhana. Cukup bersama melihat laporan laba rugi perusahaan.

Kekurangan Average Rate of Return

Metode ARR mengabaikan nilai waktu berdasarkan uang (time value of money)
Pendekatan yang dipergunakan jangka pendek. Angka-angka yang dipergunakan dikala ini mampu menyesatkan diwaktu yang akan datang
Terlalu memfokuskan pada nominal laba akuntansi. Mengabaikan peredaran arus kas berdasarkan investasi yang dijalankan.
Jangka waktu investasi tidak diperhitungkan.

lima. Metode Internal Rate of Return (IRR)
Analisa metode penilaian Internal Rate of Return (IRR) adalah metode analisa investasi bersama menghitung tingkat suku bunga yang menyamakan present value (nilai kini) investasi dikala ini bersama present value berdasarkan penerimaan arus kas dimasa yang akan datang.
Metode IRR ini mungkin metode yang paling sering dilakukan. Mungkin karena mudah dipergunakan dan banyak yang beranggapan dan percaya bahwa perhitungan IRR adalah hitungan yang menampakan tingkat return yang sebenarnya.

Kelebihan Internal Rate of Return

Metode IRR tidak mengabaikan nilai waktu berdasarkan uang
Dasar perhitungan menggunakan peredaran arus kas.
Tidak berefek pada peredaran arus kas selama periode investasi
Hasil perhitungan dalam bentuk prosentase. Pengambilan keputusan investasi mampu menghasilkan prakiraan apabiladiscount ratetidak diketahui.
Metode IRR lebih mengutamakancash initialatau kas awal daripada arus kas belakangan

Kekurangan Internal Rate of Return

Membutuhkan perhitungan biaya kapital yang menjadi batas terbawah berdasarkan nilai yang kemungkinan mampu dicapai
Perhitungan IRR lebih rumit dibandingan metode yang lain. Harustrial and errorapabila tidak menggunakan software.
Tidak mampu membedakan antara proyek/investasi yang memiliki perbedaan dalam ukuran dan keadaan investasi.
Dalam perhitungan mampu menghasilkan yang akan terjadi IRR ganda atau bahkan tidak menghasilkan nilai IRR sama sekali.

Author: Henry L Powell

Hello, I am Author, decode to know more: In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. In commodo magna nisl, ac porta turpis blandit quis. Lorem ipsum dolor sit amet.

0 Comments:

E-mail Newsletter

Sign up now to receive breaking news and to hear what's new with us.

Recent Articles

© 2014 manajemen dan manajer Blogger. WP themonic converted by Bloggertheme9. Published By Gooyaabi Templates | Powered By Blogger
TOP